10 Okt 2013

SIKLUS

Cuma mau share sedikit siklus PTK vs PTN hahaha. Sebagai mahasiswa PTK, inilah yang selama ini saya rasakan.

jadi, setiap kali di media sosial teman-teman PTN sudah mengeluh dengan bertumpuknya tugas kuliah, sudah mau UTS, atau bla..bla..bla.. kami mahasiswa PTK masih libur bahkan belum tau kelas ataupun jurusan yang akan kami dapatkan.

ketika teman-teman PTN sudah mulai ribet dgn UAS dan blaa..bla..blaaa.. kami mahasiswa PTK  baru mulai tahun ajaran baru kami, kami baru masuk kelas, baru mencoba untuk beradaptasi dengan dosen-dosen yang baru maupun teman-teman sekelas yang baru..

ketika teman-teman PTN sudah mulai mengeluhkan liburannya yang sudah terlalu lama, sudah merasa bosan dengan liburan, atau dalam waktu dekat liburan mereka sudah mau habis dan harus mulai berjibaku dengan dunia perkuliahan lagi, kami mahasiswa PTK saat itu sedang tegang-tegangnya menghadapi UAS.

yaaaa, sedikit banyak selama sudah kuliah 1 tahun ini menjadi mahasiwa PTK itulah yang saya rasakan :D
memang PTN dan PTK tidak bisa disamakan, apalagi masalah kalender akademiknya. Kadang sedih sih, disaat kita libur teman-teman yang lain malah sudah sibuk kuliah, disaat kita sedang sibuk-sibuknya kuliah, teman-teman yang lain sedang berleha-leha libur, apalagi mahasiswa PTK adalah mahasiswa minoritas, karena kalau saya pribadi, teman-teman saya SMA dulu lebih banyak yang masuk PTN daripada PTK.

Oke, sekian post yang sangat tidak penting ini. Terimakasih.

25 Sep 2013

KOPMA STIS

Hi blog! Long time no see you :”)
pertama, mau ngucapin welcome untuk angkatan 55 yang baru aja bergabung sebagai keluarga besar di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik ini. Welcome and congratulation adek-adek, calon statistisi masa depan. Jangan terlena, inget tujuan utama datang ke Jakarta, keep fighting! Semoga gak akan ada lagi yang namanya DO. Well anyway, 54, we are not maba miba anymore. Time runs so fast :’)
Kayaknya baru kemarin aja ngelewatin yang namanya magradika, outbond, inagurasi, Jelajah Alam, dll nya bareng 54 semua, yang semua-semuanya tentu saja berkesan. I hope we willl have another great moment together in the future dear 54 :)

Walaupun inget-inget tujuan utama ke Jakarta itu untuk kuliah, tapi gak ada salahnya kan untuk ikut suatu organisasi atau kepanitian? ;)
Di kampus STIS tercinta ini, walaupun kampus nya gak segede kampus-kampus PTN diluar sana, tapi tetep ada banyak kok organisasi-organisasi dan acara-acara yang butuh kepanitian buat nyalurin keinginan mahasiswa-mahasisiwi nya dalam berorganisasi. Banyak banget UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada di STIS. Salah satu nya yaitu KOPMA STIS. Dan yang ini bakal kita bahas secara mendalam kali ini :)
KOPMA yang merupakan singkatan dari Koperasi Mahasiwa merupakan satu-satunya koperasi mahasiswa yang ada di STIS. Kegiatan di KOPMA ini banyaaak, dari mulai yang standar jualan snack serta minuman, menyediakan berbagai kebutuhan mahasiswa-mahasiswi STIS (badge, name tag, PDA, sepatu, ikat pinggang, dll), sampe nyiapin kebutuhan calon mahasiswa dan mahisiwi STIS (pengadaan buku USM). Selain jualan KOPMA juga rutin mengadakan seminar setiap tahunnya, dengan tema yang berbeda-beda dan pastinya seminar nya keren :D. Kegiatan KOPMA lainnya ada bakti sosial, terakhir  KOPMA mampir ke panti tuna netra. Selain acara-acara eksternal, KOPMA juga sering mengadakan acara-acara internal, yang gunanya untuk mendekatkan para anggota KOPMA dengan sesama anggota atau bahkan alumni-alumni anggota KOPMA lainnya.

Oh iya FYI, KOPMA itu ada markas nya sendiri looh. Markas KOPMA ini terletak di basement STIS. Nah di markas inilah nadinya KOPMA. Markas ini biasa kita sebut “toko”. Di toko inilah biasanya kita rapat, jaga toko, sekedar nongkrong kalo ada sesi yang dibatalin, numpang tidur, numpang bikin tugas, numpang makan, dan numpang-numpang lainnya :D. Banyak banget looh anggota KOPMA yang jadiin TOKO ini sebagai their second kost hahaha.
Well, di KOPMA ini terdiri dari berbagai macam divisi. Oh iya, FYI lagi KOPMA ini masih di bawah SEMA dan merupakan salah satu danus SEMA. Hmmm oke, yang memimpin KOPMA itu disebut direktur, tangan kanan dan kirinya direktur itu ada sekretaris dan bendahara, nah tiga orang ini disebut BPH. Selanjutnya di KOPMA ada 4 divisi, yang setiap divisi nya dipimpin oleh seorang manager. Ada divisi pemasaran, produksi, toko, dan litbang. Setiap divisi ini mempunyai prokernya masing-masing. Divisi pemasaran proker utama nya untuk memasarkan barang-barang KOPMA. Divisi produksi untuk memproduksi barang-barang yang harus di desain dan di produksi sendiri misalnya gantungan kunci, sticker, buku USM, dll. Divisi toko tugas utamanya adalah “ngurusin” toko, dari mulai barang-barang yang harus dijual di toko (snack atau minuman) sampe kebesihan dan keindahan toko. Divisi litbang, tugas utamanya ngadain acara-acara, baik acara eksternal maupun internal, contoh nya temu alumni, dan dalam waktu dekat ini seminar.
Walaupun di KOPMA ini kita terbagi-bagi menjadi beberapa divisi, tapi setiap proker yang ada kita jalani bersama-sama, saling tolong menolong untuk menyelesaikan proker-proker yang ada apalagi proker-proker besar seperti buku USM dan seminar.

Hmmmm, kayaknya segitu aja yang mau aku ceritain tentang KOPMA nya kali ini, khusus buat angkatan 55, jangan lupa nanti ikut Open House dan Open Recruitment. Kami tunggu di KOPMA yaaaaa :D

2 Feb 2013

flood, yes flood !

oke, kali ini aku mau cerita sedikit tentang banjir yang baru-baru ini melanda ibukota negara kita tercinta, ya Jakarta kota metropolitan yang begitu megah dengan semua kesenangan yang ditawarkan didalamnya. kota dimana aku dan teman-teman seperantauan ku bernaung demi menuntut ilmu dan mengejar cita-cita kami semua, kota yang tidak pernah tidur dan kota yang kemarin berubah seperti lautan. tapi lautan ini tidak seperti lautan yang ada dipikiran kita selama ini, laut dengan air yang berwarna biru membentang luas, dengan karang-karang dan ikan-ikan berwarna-warni yang hilir-mudik berenang kesana-kemari. It's tottally different! jakarta yang seperti lautan kemarin tidak digenangi air yang berwarna biru yang jernih melainkan air yang kotor, bau, dan berwarna coklat, tidak ada karang-karang yang indah sama sekali yang ada adalah sampah-sampah yang telah bercampur baur dengan air, tidak ada ikan-ikan yang berwarna-warni yang ada hanyalah bangkai hewan yang mengapung mengikuti arus air.


mengerikan? mengenaskan? menyedihkan?  iya, memang sangat mengerikan, mengenaskan serta menyedihkan. Sangat mengerikan melihat air yang begitu kotor, coklat dan bau ada di hadapan mu. Sangat mengenaskan dan menyedihkan melihat semua warga yang mengungsi karena tempat tinggal nya terendam oleh air. Sangat menyedihkan melihat para warga yang biasa nya tersenyum ramah tidak bisa memberikan senyuman ramah yang biasa mereka berikan, yang ada hanyalah guratan kecemasan, kekhawatiran dan kesidihan di muka-muka mereka. Sangat menyedihkan melihat anak-anak dan ibu-ibu mengantri mengambil makanan yang disediakan di posko-posko bantuan yang disediakan oleh berbagai pihak. Sangat menyedihkan mendengerkan keluhan-keluhan mereka semua.  Sangat menyedihkan dan mengerikan melihat jalan-jalan yang selama ini kita lalui berubah menjadi alayaknya selokan raksasa dan tidak bisa dilalui lagi. Sangat menyedihkan melihat berita-berita di semua media mengenai Jakarta tetapi bukan berita mengenai prestasi atau pencapaian yang dicapai oleh ibukota negara ini melainkan karena musibah yang melanda nya. Dan percaya atau tidak, rasanya sangat berbeda ketika aku dulu masih berada di Palembang dan melihat berita di koran atau di TV mengenai banjir di Jakarta dibandingkan ketika akau berdiri langsung, melihat dengan mata kepalaku sendiri genangan-genangan air yang berada tepat di depan ku. I even can't describe how is my feeling at that time..



Awalnya, ketika hujan turun aku sangatlah bersyukur, karena setidaknya aku bisa merasakan hawa yang sedikit sejuk dari biasanya, aku bisa merasakan aroma hujan yang menenangkan yang sudah jarang sekali aku bisa rasakan semenjak aku tinggal di Jakarta. Aku setidaknya bisa tidur tanpa harus berkeringat walaupun tanpa kipas angin. Tetapi semua perasaan damai itu berubah, ketika melihat kenyataan bahwa Jakarta terendam, dan sebagian orang-orang harus menderita dikarenakan hujan yang awalnya merupakan anugerah bahkan sebagian orang-orang tersebut adalah teman-teman ku sendiri. Ya, sebagian teman-teman ku yang sama seperti aku yang baru pertama kali harus pergi jauh dari orang tua juga turut merasakan menjadi korban banjir. Tengah malam mereka mengungsi, karena waktu itu banjir nya datang terlalu mendadak, tengah malam mereka membawa barang-barang seadanya, tengah malam di saat listrik padam dan disaat mungkin sebagian orang telah tertidur lelap, mereka kebingungan harus mengungsi kemana. Sungguh sangat menyedihkan ketika kuliah bahkan sebagian mereka harus ganti baju dan mandi di kampus.


tetapi, di balik semua musibah tentunya ada hikmah bukan? menurut ku pribadi musibah banjir ini seharusnya menjadi bahan untuk instropeksi diri sendiri, jangan menyalahkan siapa-siapa, tapi tanyakan dulu pada diri sendiri, apakah saya juga mempunyai andil sehingga banjir ini bisa terjadi? apakah sampah-sampah yang membuat saluran air di kali-kali menjadi terhambat salah satu nya terdapat sampah saya yang saya bang sembarangan tanpa memikirkan akibatnya? jika ya, maka marilah berubah, mari buat Jakarta menjadi bersih dan indah, mari mulai dari diri sendiri terlebih dahulu, mari mulai membiasakan untuk memebuang sampah pada tempatnya. Mari berubah untuk Jakarta yang lebih baik kedepannya. :)