17 Nov 2017

Bikin Paspor di Imigrasi Pontianak: TWO THUMBS UP!

Jadi, tulisan ini dibuat karena rasa kagum dan rasa masih tidak percaya setelah bikin paspor hari ini. Sebenarnya, udah lama banget kelengkapan paspor dikirim ibu dari Palembang. Dari awal bulan September kalo nggak salah, tapi.. berhubung “katanya” aku harus ngeluangin waktu dari pagi dan sampe sore di kantor imigrasi, terus harus antre, terus belum lagi “katanya” ada calo dan sebagainya. Jadilah, maleees banget mau ngurus paspor walaupun kantor imigrasinya tinggal nyebrang doang dari kantor ku. Sampe akhirnya kemarin, salah satu senior di kantor bilang, ngambil nomor urut antrian buat bikin paspor udah bisa online. WOW. Emang sempet denger sih, dulu bisa online, tapi katanya udah dihentikan. Ternyata sekarang udah dibuka lagi daftar online. Dan kerennya lagi, imigrasi pontianak ada situsnya sendiri, nggak gabung sama imigrasi lainnya di Indonesia. Keren!

Langsunglah aku googling alamat buat daftar online imigrasi pontianak, in case you are wondering, ini dia situsnya : http://pontianak.imigrasi.go.id/pro/

Nah, itu dia tampilan webnya. Tinggal ngikutin semua langkahnya. Jadi, nanti kita akan bisa milih hari dan jam kedatangan sendiri. LUARRR BIASAAA  *masih kagum*. Aku sendiri ngambil antrian hari kamis tanggal 16 november, dan daftar buat besoknya yaitu tanggal 17 november jam 11 siang. Di akhir, kita bisa cetak nomor antrian kita, disitu juga ditulis kita harus datang maksimal 30 menit sebelum, dan membawa perlengkapan berkas yang asli serta fotokopi satu kali (berkasnya akta kelahiran, KTP, dan KK).

Besoknya aku jalan dari kantor, nyebrang ke kantor imigrasi jam 10.15, dateng langsung antri buat konfirmasi. Darisana aku langsung disruruh masuk ke ruangan loket-loketnya. Di ruang loket ini, aku baru mau duduk, eh langsung dipanggil. Kemudian, aku duduk dan diwawancara sebentar, abis itu dipoto, terus dikasih kwitansi. Kwitansi ini isinya kode bayar dan jumlah yang harus dibayarkan. Untuk bikin paspor baru yang isinya sebanyak 48 lembar, biayanya Rp355.000. Abis dapet kwitansi, langsung pulang!!! WOOOW LAGI. Kalau dihitung-hitung, waktu yang aku habiskan di kantor imigrasi kayaknya gak nyampe 15 menit sih. Keren... abis itu bayarnya bisa lewat ATM atau internet banking. Aku bayar lewat internet banking. Dan 3 hari kerja setelah bayar paspornya bisa diambil, dengan membawa bukti bayar dan kwitansi tadi.

Serius, masih terkagum-kagum. Ternyata bisa dibuat sesimple itu yaa urusan administrasi ini. Coba.. kalo bikin KTP, SIM, KK, akta kelahiran, dan sebagainya bisa juga kayak gini. Semua konsumen bisa milih jam dan hari kedatangan sendiri secara online, dateng, urusan selesai, tanpa calo, tanpa nunggu lama-lama, keren bangetlah Indonesia ini pasti jadinya. Yang jelas buat orang yang kerja kayak aku, yang masuk pagi pulang sore, ini bisa bener-bener mengefektifkan waktu sih. Gak perlu izin seharian sama atasan cuman buat ngurusin dokumen. Semoga kantor imigrasi ini bisa jadi contoh untuk kantor-kantor lainnya. Dari segi pelayanan sampe sistemnya yang super keren ini, menurut aku harus banget sih dicontoh sama instansi lain. Pokoknya standing applause, two thumbs up buat kantor imigrasi. Semoga bisa dipertahankan, bila perlu ditingkatkan!

5 Mar 2017

FIRST IMPRESSION : PONTIANAK

Ehem, kali ini akhirnya.. kepengen nulis lagi, setelah sekian lama nggak nulis huehehe. Kali ini mau share my “first impression about Pontianak”. Oke, sebelumnya mau ngasih tau dulu, sekarang aku officially tinggal di Kota Pontianak which is ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, which is artinya merantau lagi, which is kali ini merantaunya bukan di Jakarta lagi, which is artinya merantaunya lebih jauh lagi. Tapi.. setelah dipikir-pikir nggak jauh-jauh amat sih dibandingin orang yang harus tinggal di luar negeri atau yang harus merantau diujung timur atau ujung barat Indonesia, intinya yaa syukurin aja.Walaupun tadinya sih sungguh amat sangat berharap bisa balik lagi ke sumatera selatan, walaupun dari awal nggak mengharapkan palembang, tapi yaa asal sumatera selatan aja udah cukup seneng. Tadinya juga berharap, seenggaknya kalo nggak di Sumsel yaa masih di sumatera lah, Jambi, Bengkulu, Riau, Kepri, Bangka masih oke karena pengen balik ke sumatera. Tapi ternyata bener-bener nggak bisa ke Sumatera akhirnya milih Pontianak Kalimantan Barat, sengaja milih Pontianak karena seenggaknya Pontianak itu kota, dan alhamdulillah pilihan pertama yang diterima, akhirnya tanggal 14 Februari 2016. Aku dan teman-teman diberangkatkan ke Kalimantan Barat.

Hmmmm, waktu menginjakkan kaki di bandara Supadio impression nya bandaranya lebih kecil dibandingin soekarno hatta (yaiyalah wkwk) dan juga lebih kecil dibandingkan bandara SMB di Palembang. Terus, setelah dua minggu lebih sedikit aku tinggal disini, actually I kinda like Pontianak. Apa yaa, Pontianak itu kota kecil sih emang, kalo dibandingin sama Palembang aja, Pontianak jauh lebih kecil. Palembang luasnya 400,61 km pesegi, sementara Pontianak luasnya 107,8 km persegi, jadi bisa disimpulkan Palembang 3,72 kali lebih luas dibandingkan Pontianak (uwaah aku juga baru tau setelah googling barusan wkwk). Next, dari segi jumlah penduduk tentunya Palembang jauh lebih banyak penduduknya, menurut BPS Kota Palembang, jumlah penduduk Kota Palembang tahun 2014 adalah sebanyak 1.580.517 orang sementara menurut BPS Kota Pontianak (tempat ku kerja nih hahaha) jumlah penduduk Kota Pontianak tahun 2014 sebanyak 598.097. Artinya dari sisi jumlah penduduk Palembang juga 3 kali lebih banyak dibandingkan Pontianak. Tapi #funfact kalo dari sisi kepadatan penduduk, TERNYATA PONTIANAK LEBIH PADAT!!!! Jadi di Pontianak itu, terdapat 5.464 penduduk per kilometer persegi sementara di Palembang terdapat 3.890 penduduk per kilometer persegi. Namun akan tetapi walaupun Pontianak lebih padat, disini tidak lebih macet dibandingin Palembang apalagi Jakarta (yaiyalah wkwk). Enaknya tu ya itu, Pontianak itu kota, mau apa aja insyaallah ada disini, mall ada, pasar ada, jalanan udah bagus, rumah sakit deket, dan lain-lainnya seperti di kota lainnya. Tapi, kotanya itu ya itu tadi, kota kecil, jadi kemana-mana nggak macet. Terus di Pontianak itu, orang-orangnya ramah-ramah, dan mereka selow gitu hidupnya. Kemaren kan pas pertama dateng, di Pontianak turun hujan terus, jadilah beberapa pemukiman dan jalan-jalan banjir, tapi mereka nggak ada yang ngeluh gitu, baiasa aja.. kerenlah, aku sampe bingung, kok yaa bisa mereka seselow itu, banjir loh ini :’D. Bahasa Pontianak juga sejauh ini aku masih ngerti sih, bahasa melayu yang mengarah ke bahasa malaysia, logatnya enak didenger, mereka halus gitu ngomongnya nggak kayak di Palembang mau ngomong gimana juga kayak orang marah-marah, mungkin disini kebalikannya deh, mau marah-marah juga kayak nggak marah. Kotanya juga bersih, nggak kayak Jakarta. Dulu di Jakarta first impression nya pokoknya Jakarta itu kotor :’) *sorry to say*. Nah kalo Pontianak ini sejauh ini bersih, di jalan-jalan juga bersih, bikin betah. Tapi, minusnya Pontianak itu, disini hampir nggak ada kendaraan umum cuy, angkot, ojek, bus kota, bajaj, taxi, apapunlah itu, nggak ada sama sekali. Angkot katanya masih ada sih, yaa munculnya sejam dua jam sekali lah wkwkwk. Jadi, kalo mau tinggal disini emang harus punya motor sendiri sih atau mobil juga boleh kok hahah.

Okee sekian first impression tentang Pontianaknya. I’m looking forward to my new experience here! Hope everything will be good ahead! Hope all of us for a happy and blessed life ahead! :)